Press "Enter" to skip to content

Pembangunan SPBU Nelayan Dikebut Dalam Waktu Dekat

Pembangunan SPBU Nelayan Dikebut Dalam Waktu Dekat

Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyebutkan dapat mempercepat pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum untuk Nelayan (SPBUN). Sebab perihal itu terlampau diperlukan untuk mengimbuhkan kemudahan bagi nelayan dalam meraih solar bersubsidi.

Oleh gara-gara itu, KemenKopUKM bekerjasama bersama dengan Kementerian Negara BUMN, Pertamina, dan BRI dalam menghadirkan SPBUN Program Solar untuk Koperasi (Solusi).

Program SPBUN merupakan solusi bagi nelayan yang mempunyai kapal ukuran 10 GT ke bawah untuk mendapatkan harga solar sesuai bersama dengan harga formal Rp6.800/liter. Sebab, data menyatakan nelayan kecil menghabiskan biaya memproses 60 prosen untuk belanja solar dan nelayan membelinya bersama dengan harga mahal Rp11.000 sampai Rp12.000 sehingga pengeluaran nelayan tinggi dan kesejahteraannya tergerus,” kata MenKopUKM Teten Masduki, dalam keterangannya, Sabtu (10/6/2023).

Menteri Teten mencatat berasal dari 11.000 desa nelayan, cuma tersedia 388 SPBU bersubsidi akibatnya beberapa besar nelayan belanja solar bersama dengan harga di atas harga pasar, sehingga nelayan terlampau butuh kehadiran SPBUN di daerahnya.

Saat ini, kata MenKopUKM, baru tersedia tujuh SPBUN sebagai piloting, namun Presiden Jokowi telah menghendaki untuk membangun 250 SPBUN. Dengan nilai pembangunan satu SPBUN sebesar Rp250 juta, target pembangunan 250 SPBUN diinginkan dapat langsung tercapai menggandeng BRI dan Pertamina.

Kendati demikian, MenKopUKM mengingatkan, SPBUN Solusi cuma dikelola oleh koperasi dan menghendaki nelayan-nelayan dapat berkonsolidasi dalam sebuah koperasi.

“Lewat SPBUN, nelayan dapat belanja solar bersubsidi lewat aplikasi MyPertamina. Dengan demikianlah nelayan mempunyai jatah solarnya di SPBUN, gara-gara datanya telah terekam by name, by address, by volume. Tidak dapat tersedia kembali nelayan yang belanja solar di tengah laut,” kata MenKopUKM.

Sebelumnya, Menteri Teten telah resmikan pembangunan SPBUN Solusi di Teupin Gaki Tuan, Gampong Mon Ikeun, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar pada Mei 2023 yang menjadi bagian berasal dari piloting Program SPBUN Solusi.

Ada 11 Ribu Desa, namun Baru Terbangun 338 SPBU Khusus Nelayan

Sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menginginkan SPBU khusus nelayan dibangun di tiap titik pusat permukiman nelayan. Tujuannya, memudahkan akses bahan bakar yang harganya terjangkau.

Teten mencatat tersedia 11 ribu titik desa nelayan yang tersebar di Indonesia. Namun, sampai kala ini baru terbangun 338 SPBU Nelayan. Maka, menurutnya pom bensin khusus nelayan ini perlu lebih diperbanyak kembali ke depannya.

“Ada 11 ribu desa nelayan, namun baru tersedia 338 SPBU. Maka Pemerintah dapat bangun secara bertahap SPBU mini sehingga pasokan BBM dekat bersama dengan desa nelayan,” ungkapnya kala Peresmian SPBUN Koperasi Tunas Usaha Sejahtera sekaligus Mukernas IV Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) di Lhoknga, Aceh, mengutip keterangan resmi, Senin (15/4/2023).

Teten menyebutkan perluasan SPBU nelayan lewat program Solar subsidi untuk Koperasi (Solusi) Nelayan ini merupakan program kerja sama. Diantaranya, kerja mirip bersama dengan Kementerian BUMN dan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Dia menegaskan program ini punya tujuan untuk menegaskan ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bagi nelayan sekaligus membenahi usaha style perikanan di Indonesia.

“Kami melihat pentingnya kami membangun jaringan SPBU mini untuk nelayan. Kami menyadari 60 prosen biaya memproses nelayan habis cuma untuk belanja bahan bakar. Selama ini nelayan belanja BBM di pasar eceran yang mahal antara Rp10 ribu sampai Rp12 ribu. Persoalan ini perlu langsung diselesaikan,” kata dia.

Lebih lanjut, Menteri Teten mengimbuhkan kala ini telah tersedia 7 SPBU Nelayan yang hadir lewat program Solusi yaitu di Lhoknga, Deli Serdang, Indramayu, Pekalongan, Semarang, Surabaya, dan Lombok Timur.

Titik Pembagunan SPBU bisa dilihat di Visit binamargadki

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *